Upacara ritual pembukaan cupu Kyai Panjolo yang dipercayai merupakan ramalan kejadian alam dalam rentang satu tahun ke depan di Desa Mendak Girisekar Kecamatan Panggang Gunungkidul menurut rencana akan dibuka Senin (13/10) malam.
Upacara pembukaan ketiga cupu Semarkinandhu, Palangkinantang, dan Kenthiwiri, akan dimulai pukul 23.00 dilanjutkan prosesi kenduri dan dhahar kembul dengan spesial menu nasi gurih berikut ayam dan lalapan. Prosesi kenduri ini dilaksanakan dua kali, sehingga peziarah dan pengunjung diwajibkan untuk makan bersama sebanyak dua kali dengan syarat satu piring dimakan untuk dua atau tiga orang.
Setelah itu dilanjutkan pembukaan cupu dimulai dari cupu tertua Semarkinandhu. Untuk membuka cupu ini dimulai dari selimut kafan pertama, kedua dan seterusnya. Tiap-tiap lembar kafan ini ditemukan benda atau gambar yang dipercayai sebagai ramalan.
Sebagaimana diketahui bahwa dua tahun lalu (2006), isi cupu Kyai Panjolo ditemukan simbol 23 jenis. Dari jumlah tersebut ditemukan gambar gunung api, lumpur dan Pulau Jawa dalam keadaan retak. Selain itu ditemukan ceceran darah. Salah satu selimut arah barat ditemukan lumpur dan ceceran darah dan beberapa bulan kemudian terjadilah gempa tektonik yang meluluhlantakan DIY dan sekitarnya. Sedangkan tahun lalu ditemukan gambar pesawat terbang dan dalam satu tahun berikutnya banyak ditemukan kecelakaan pesawat dengan menimbulkan banyak korban.
Selain merupakan ramalan kejadian alam, cupu Kyai Panjolo juga dipercayai berisi ramalan politik dalam dan luar negeri, juga berisi ramalan bagi petani terutama yang menyangkut keberhasilan tanaman pangan. perkebunan. Dari itulah tiap dilakukan pembukaan cupu menjelang musim tanam selalu dibanjiri pengunjung.
Sewaktu saya masih kecil dulu sering diceritakan oleh orangtua saya akan adanya Cupu tersebut. Menurut cerita orangtua dulu bahwa Cupu Kiai Panjolo ini adalah simbol atau alat peramal untuk kondisi atau kejadian bangsa ini dalam masa setahun kedepan. Cupu Kiai Panjolo ini ada 3 jenis yaitu : ”Palangkhinantang, Semarkinandu”, dan ”Kenthiwiri”. Karena masih banyak warga lokal bahkan dari luar kotapun yang percaya akan hasil ramalan tersebut, maka digunakanlah acara ritual pembukaan Cupu tersebut untuk meminta berkah, entah itu penglaris usaha, jabatan dan lain-lain.Sehingga mereka datang dengan membawa kain mori ( kafan ) untuk membungkus Cupu tersebut,dari tahun ke tahun akhirnya pembungkus Cupu tersebut mencapai ratusan lapis kain.Jika jaman dulu sewaktu saya masih kecil baru beberapa lembar kain saja, namun saat ini ternyata sudah mencapai ratusan lembar kain mori. Kalau dulu ritual membuka kain Cupu Kiai Panjolo ini hanya butuh waktu beberapa jam mungkin tidak sampai dua jam namun saat ini ( tahun 2009 ) bisa sampai pagi hari karena saking banyaknya pembungkusnya.Terlebih lagi setiap lembar kain yang dibuka harus dilihat secara cermat apakah ada tulisan atau sesuatu tanda yang meramalkan kejadian setahun yang akan datang.
Adapun acara ritual membuka kain Cupu Kiai Panjolo ini bertempat didusun Mendak desa Girisekar kecamatan Panggang, dirumah cicit gantung siwurnya Kiai Panjolo yaitu rumah bapakDwijo Sumarto yang notabene memimpin acara sekaligus membuka kain mori tersebut.Dan tahun ini sudah berlangsung acaranya yaitu pada hari senin malam selasa kliwon tanggal 2 nopember 2009. Meskipun pada acara tersebut kondisi cuaca hujan namun tidak mengurangi antusiasme masyarakat yang akan melihat apa ramalan apa yang akan terjadi setahun ke depan.
Dan yang lebih unik yaitu Bapak Dwijo sebagai tuan rumah tentunya akan menyediakan jamuan makanan yang tidak sedikit, namun ternyata makanannya sudah dibuatkan oleh orang perorang yang merasa permintaannya tahun yang lalu terhadap Cupu Kiai Panjolo terkabul, dan itu semua atas permintaan orang tersebut untuk menydiakan kebutuhan konsumsi bagi masyarakat yang hadir.
Menurut berita salah satu media cetak daerah menyebutkan bahwa Upacara Pembukaan Kain Cupu Kiai Panjolo di lakukan tepat pukul 02.00. Pada pembungkus Cupu yang pertama hingga pembungkus kain mori yang ke 22 belum ditemukan tanda-tanda.Pembungkus cupu yang ratusan kain mori itu baru tampak ada tanda atau gambaran, setelah sampai pada kain pembungkus memasuki 80-an.
Masih menurut berita media tersebut,Gambaran pertama, sebelah timur di kain kafan ada gambar bintik-bintik dan pasir. Pada pembungkus kain kafan sebelah barat terdapat gambar empat jari tanpa ibu jari. Gambar itu tampak jelas sekali, berikutnya ada huruf M-R-H.
Yang paling mengerikan, pada kain kafan berikutnya di sebelah barat terdapat gambar kepala manusia dan kepala anjing dengan sekitarnya dipenuhi darah. Apa artinya, semua tidak ada yang tahu.
Namun yang jelas saat gambar itu dibacakan Dwijo Sumarto, hampir semua yang hadir dalam acara itu sepontan teriak bernada sedih.
Lepas dari semuanya itu, yang jelas Cupu Kiai Panjolo hingga sekarang masih dipercaya sebagai ramalan kejadian alam dalam rentang satu tahun ke depan. Benar atau tidak, kita lihat saja nanti.
Saya tambahkan sedikit gambaran dari referensi perpustakaan wonosari.com bahwasannya pada Upacara Pembukaan Cupu Kiai Panjolo pada tahun 2008 hasilnya sebagian antaralain :
Ditemukan gambar ayam jago yang diidentikkan dengan ayam aduan. Simbol ini mengisyaratkan pada 2009 dilangsungkan pesta demokrasi dan pertarungan antarpartai politik dalam mendulang aspirasi masyarakat dalam pesta demokrasi. Kemudian ditemukan juga gambar nasi aking sebagai simbol bidang ketersediaan pangan menipis. Kemudian gambar telapak tangan, dipercayai setiap orang harus berserah diri kepada Tuhan dan agar lebih mengutamakan kejujuran. Jika kejujuran mahal dan orang cenderung berbuat amoral akan menuai perbuatan sendiri. Hal ini berkait dengan ditemukan simbol angka 13 yang diidentikkan dengan kesialan, katanya..
0 komentar:
Posting Komentar