--[ Tat Wam Asi -- Itu ( ia ) Adalah Kamu ]-- Berikan satu senyum anda kepada setiap orang yang anda jumpai, kelak semua orang akan tersenyum jika melihat anda,....

TRADISI RUWATAN


Taukah anda apa yang dimaksud dengan tradisi ruwatan yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat jawa,...
berikut sedikit ulasannya,...
semoga bermanfaat,....


-->
Tradisi "upacara /ritual ruwatan" hingga kini masih dipergunakan orang jawa, sebagai sarana pembebasan dan penyucian manusia atas dosanya/kesalahannya yang berdampak kesialan didalam hidupnya. Dalam cerita "wayang" dengan lakon Murwakala pada tradisi ruwatan di jawa ( jawa tengah) awalnya diperkirakan berkembang didalam cerita jawa kuno, yang isi pokoknya memuat masalah pensucian, yaitu pembebasan dewa yang telah ternoda, agar menjadi suci kembali, atau meruwat berarti: mengatasi atau menghindari sesuatu kesusahan bathin dengan cara mengadakan pertunjukan/ritual dengan media wayang kulit yang mengambil tema/cerita Murwakala.
Dalam tradisi jawa orang yang keberadaannya mengalami nandang sukerto/berada dalam dosa, maka untuk mensucikan kembali, perlu mengadakan ritual tersebut. Menurut ceriteranya, orang yang manandang sukerto ini, diyakini akan menjadi mangsanya Batara Kala. Tokoh ini adalah anak Batara Guru (dalam cerita wayang) yang lahir karena nafsu yang tidak bisa dikendalikannya atas diri DewiUma, yang kemudian sepermanya jatuh ketengah laut, akhirnya menjelma menjadi raksasa, yang dalam tradisi pewayangan disebut "Kama salah kendang gumulung ". Ketika raksasa ini menghadap ayahnya (Batara guru) untuk meminta makan, oleh Batara guru diberitahukan agar memakan manusia yang berdosa atau sukerta. Atas dasar inilah yang kemudian dicarikan solosi ,agar tak termakan Sang Batara Kala ini diperlukan ritual ruwatan. Kata Murwakala/ purwakala berasal dari kata purwa (asalmuasal manusia) ,dan 
pada lakon ini, yang menjadi titik pandangnya adalah kesadaran : atas ketidak sempurnanya diri manusia, yang selalu terlibat dalam kesalahan serta bisa berdampak timbulnya bencana (salah kedaden).
Untuk pagelaran wayang kulit dengan lakon Murwakala biasanya diperlukan perlengkapan sbb :
  1. Alat musik jawa (Gamelan)
  2. Wayang kulit satu kotak (komplit)
  3. Kelir atau layar kain
  4. Blencong atau lampu dari minyak


 Selain peralatan tersebut diatas masih diperlukan sesajian yang berupa:
  1. Tuwuhan, yang terdiri dari pisang raja setudun, yang sudah matang dan baik, yang ditebang dengan batangnya disertai cengkir gading (kelapa muda), pohon tebu dengan daunnya, daun beringin, daun elo, daun dadap serep, daun apa-apa, daun alang-alang, daun meja, daun kara, dan daun kluwih yang semuanya itu diikat berdiri pada tiang pintu depan sekaligus juga berfungsi sebagai hiasan/pajangan dan permohonan. Dua kembang mayang yang telah dihias diletakkan dibelakang kelir (layar) kanan kiri, bunga setaman dalam bokor di tempat di muka dalang, yang akan digunakan untuk memandikan Batara Kala, orang yang diruwat dan lain-lainya.
  2. Api (batu arang) di dalam anglo, kipas beserta kemenyan (ratus wangi) yang akan dipergunakan Kyai Dalang selama pertunjukan.
  3. Kain mori putih kurang lebih panjangnya 3 meter, direntangkan dibawah debog (batang pisang) panggungan dari muka layar (kelir) sampai di belakang layar dan ditaburi bunga mawar dimuka kelir sebagai alas duduk Ki Dalang, sedangkan di belakang layar sebagai tempat duduk orang yang diruwat dengan memakai selimut kain mori putih.
  4. Gawangan kelir bagian atas (kayu bambu yang merentang diatas layar) dihias dengan kain batik yang baru 5 (lima) buah, diantaranya kain sindur, kain bango tulak dan dilengkapi dengan padi segedeng (4 ikat pada sebelah menyebelah).
  5. Bermacam-macam nasi antara lain :
a.       Nasi golong dengan perlengkapannya, goreng-gorengan, pindang kluwih, pecel ayam, sayur menir, dsb.
b.      Nasi wuduk dilengkapi dengan; ikan lembaran, lalaban, mentimun, cabe besar merah dan hijau brambang, kedele hitam.
c.       Nasi kuning dengan perlengkapan; telur ayam yang didadar tiga biji. Srundeng asmaradana.
  1. Bermacam-macam jenang (bubur) yaitu: jenang merah, putih, jenang kaleh, jenang baro-baro (aneka bubur).
  2. Jajan pasar (buah-buahan yang bermacam-macam) seperti : pisang raja, jambu, salak, sirih yang diberi uang, gula jawa, kelapa, makanan kecil berupa blingo yang diberi warna merah, kemenyan bunga, air yang ditempatkan pada cupu, jarum dan benang hitam-putih, kaca kecil, kendi yang berisi air, empluk (periuk yang berisi kacang hijau, kedele, kluwak, kemiri, ikan asin, telur ayam dan uang satu sen).
  3. Benang lawe, minyak kelapa yang dipergunakan untuk lampu blencong, sebab walaupun siang tetap memakai lampu blencong.
  4. Yang berupa hewan seperti burung dara satu pasang ayam jawa sepasang, bebek sepasang.
  5. Yang berupa sajen antara lain : rujak ditempatkan pada bumbung, rujak edan (rujak dari pisang klutuk ang dicampur dengan air tanpa garam), bambu gading linma ros. Kesemuanya itu diletakan ditampah yang berisi nasi tumpeng, dengan lauk pauknya seperti kuluban panggang telur ayam yang direbus, sambel gepeng, ikan sungai/laut dimasak anpa garam dan ditempatkan di belakang layar tepat pada muka Kyai Dalang.
  6. Sajen buangan yang ditunjukkan kepada dhayang yang berupa takir besar atau kroso yang berisi nasi tumpeng kecil dengan lauk-pauk, jajan pasar (berupa buah-buahan mentah serta uang satu sen. ). Sajen itu dibuang di tempat angker disertai doa (puji/mantra) mohon keselematan.
  7. Sumur atau sendang diambil airnya dan dimasuki kelapa. Kamar mandi yang untuk mandi orang yang diruwat dimasuki kelapa utuh.
Selesai upacara ngruwat, bambu gading yang berjumlah lima ros ditanam pada kempat ujung rumah disertai empluk (tempayan kecil) yang berisi kacang hijau , kedelai hitam, ikan asin, kluwak, kemiri, telur ayam dan uang dengan diiringi doa mohon keselamatan dan kesejahteraan serta agar tercapai apa yang dicita citakan.

MBAH PETRUK DAN GUNUNG MERAPI


Misteri Gunung Merapi Mbah Petruk - Di tengah kecemasan masyarakat denga adanya wedhus gembel di Gunung Merapi, para pengungsi dan warga jogja dikejutkan dengan beredarnya sebuah foto awan di puncak Gunung merapi yang diambil seorang warga. Dan anehnya awan tersebut membentuk wajah Mbah petruk yang merupakan salah satu punakawan dalam pewayangan jawa yang berhidung mancung. Misteri Gunung Merapi Mbah petruk ini tak lepas dari mitos masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Merapi. Mereka meyakini gunung yang berada di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta itu dikuasai oleh sosok gaib, Mbah Petruk.

Suswanto, lelaki berusia 43 tahun warga Dusun Sudimoro Desa Pucanganom Kecamatan Srumbung Magelang, mengabadikan awan berbentuk mirip sosok Mbah Petruk dalam cerita Pewayangan di atas gunung Merapi sebelum meletus dalam jepretan kamera. "Awalnya saja hanya iseng memotret," kata dia, Senin (1/11) siang.

Dalam salinan gambar yang ditunjukan Suswanto, awan mirip Mbah Petruk itu berada tepat di atas puncak Merapi. Berhidung panjang dengan kuncir rambut di belakang kepala melengkung ke atas. Sosoknya menghadap ke arah selatan. "Ke arah Yogyakarta," kata dia.

Gambar itu diambil pada Selasa (26/10) pagi atau sehari sebelum Merapi meletus pada petangnya. Dia menambahkan, gambar itu diambil dari depan rumahnya atau sekitar 13 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Menurut dia, sejumlah warga yang melihat hasilnya meyakiki itu adalah sosok Mbah Petruk, sang penunggu Merapi. Mereka menduga kehadirannya memperlihatkan diri sebagai pertanda bencana besar di Merapi.

Mbah Diwur (54), warga Desa Dusun Gaten Desa Ketunggeng Kecamatan Srumbung meyakini gambar awan itu adalah sebuah peringatan bagi warga sekitar Merapi. "Dia menghadap selatan, lihat saja sekarang yang parah kan Jogja," kata dia.

Dia membenarkan, adanya keyakinan sosok Mbah Petruk sebagai penguasa Merapi yang berkembang di masyarakat. "Dia bersemayam di dalam kawah Merapi," kata dia.

Menurut Sugihartono (40), seorang warga Desa Pucanganom Kecamatan Srumbung, kepercayaan tentang Misteri Gunung Merapi mbah Petruk yang berada di gunung Merapi itu tak bisa lepas dari sejarah peralihan Hindu Majapahit dan Islam Demak.

Oleh masyarakat sekitar Merapi, kata dia, Mbah Petruk itu diyakini sebagai sosok Sabdo Palon Nolo Genggong, seorang penasehat raja Majapahit Brawijaya V. Di akhir kejayaan Majapahit karena masuknya pengaruh Islam di Demak, Brawijaya memilih berdiam di gunung Lawu yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. "Dia disia-sia," katanya.

Karena sang Raja telah tersingkirkan maka Sabdo Palon pun memilih mengikuti jejak sang raja. Namun, dia memilih gunung Merapi sebagai tempat tinggalnya. Sebagai balasan terhadap lawan-lawan yang berkuasa, dia mengangkat sumpah. Kelak akan menagih janji penguasa negeri tentang amanahnya mensejahterakan rakyat.

Letusan Merapi, kata dia, bagi masyarakat yang masih memegang teguh tentang Misteri Gunung Merapi Mbah Petruk tersebut dipercaya sebagai peringatan bahwa penguasa negeri ini lalai menjalankan amanah rakyat. "Si Mbah marah dan menagih janji penguasa," kata dia. 

Benarkah mitos diatas, anda sendiri yang berhak menetukan hal itu benar atau salah. Namun jika dibandingkan dengan keadaan yang terjadi sekarang ini mungkin saja ada benarnya, terutama pada kutipan terakhir yang menyebutkan :  penguasa negeri ini lalai menjalankan amanah rakyat. "Si Mbah marah dan menagih janji penguasa," betapa tidak kita lihat saja hal yang paling mencolok mata saat terjadi letusan gunung merapi, wakil bupati Boyolali dan beberapa pejabat pemda malah jalan-jalan kebali dengan dalih study bunding bla bla bla,.... kalau Dia pemimpin yang benar-benar mengabdi masyarakat harusnya bisa menimbang-nimbang mana yang lebih penting dan yang lebih harus diutamakan,... 
Sedikit gambaran diatas yang terjadi ditinggkat bawah, bagaimana dengan yang ditingkat atas sendiri ?
ya lihat sajalah aksi-aksi bapak-bapak wakil rakyat kita yang terhormat sekarang ini, saya sendiri malas membahasnya disini anda sendiri saja yang melihatnya dimedia televisi akhir-akhir ini. Atau mungkin dari pemerintah sendiri yang dirasa belum memenuhi janji dan sumpahnya untuk mensejahterakan rakyat indonesia,
Anda sendiri yang berhak memilih dan menafsir sendiri kenapa alam ini sekarang MURKA, bukan hanya sekedar " Yah Itu sudah kehendak yang kuasa ? " atau " itu teguran kecil dari Allah ! ".
berfikir positif dan selalu menjadi yang terbaik lahir dan bathin untuk kita sendiri, keluarga, bangsa dan negara.

FOTO-FOTO TERBARU MERAPI


Berikut kami share foto-foto merapi paling extreem yang berhasil kami dokumentasikan,
sayang sekali gambar kepala petruk tidak dengan jelas kami dapat,...
selamat menikmati,..






terus berdoa semoga merapi segera tenang kembali,....

ERUPSI MERAPI LAMA SEKALI


Vivanews.com 6 november 2010

Letusan Gunung Merapi hingga detik ini masih berlanjut. Setelah mengeluarkan letusan terhebat pada 5 November dini hari, kini gunung teraktif itu tak henti-hentinya memuntahkan awan panas.
Sejak Rabu malam lalu hingga pukul 22.00 WIB, erupsi Merapi terhitung sudah 78 jam  tiada henti.

"Aktivitas Merapi masih aktif. Sampai saat ini, masih meletus terus, belum berhenti," kata Surono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, pada VIVAnews, Sabtu 6 November 2010.

Namun, meski aktivitas Merapi belum reda, tim SAR dan sejumlah relawan tetap melanjutkan proses pencarian korban dan evakuasi. Sayangnya, kondisi cuaca di sekitar lokasi terjadinya bencana kurang bersahabat.

"Di sini masih hujan terus. Tapi, kondisi di lapangan sejauh ini aman terkendali," ujar Surono.
Sampai pukul 21:.0 WIB, Andi Arief, Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana melaporkan korban tewas mencapai 145 orang.

"Update data korban sampai saat ini pukul 21.00, tambahan korban meninggal 1 org (diforensik RS sarjito) jd total korban meninggal secara total 145 orang dengan rincian DIY 128 orang (termasuk erupsi tanggal 26 Oktober) dan Jateng 17 orang. (Data RSUD DR SARJITO)," tulis Andi melalui akun Twitter.

Hingga Sabtu malam kolom material vulkanik mencapai kisaran lima kilometer dari puncak. Sedang awan panas meluncur pada jarak sekitar dua kilometer ke semua arah.

"Letusan Merapi saat ini termasuk uninterupted (terus menerus). Fluktuasi letusan tinggi dengan status Awas dengan KRB III 20 kilometer," ujar R Sukhyar, Kepala Badan Geologi, Kementerian ESDM,di kantor BPPTK, Yogyakarta. Area KRB III harus bebas dari penduduk.

Sifat dan letusan Merapi kali ini, menurut R Sukhyar, berbeda dan lebih besar dibanding letusan tahun 1997, 2001 maupun 2006. "Berdasarkan rekaman aktivitas Merapi selama ini, letusan kali ini hampir menyamai letusan tahun 1872," ujar R Sukhyar. (umi)
• VIVAnews 

MERAPIKU MURKA


Senin, 01 November 2010
adalah hari pertama saya mengambil keputusan sulit dalam hidup saya, dimana saya harus meninggalkan pekerjaan saya yang sudah saya tekuni selama 6 tahun, ya bukan keputusan yang besar sich namun cukup membutuhkan pemikiran lebih. Bertepatan dengan hal itu Merapi pun murka setelah dari tanggal 26 oktober 2010 sudah mulai aktiv. Baru mulai tanggal 01 november itulah Merapi murka lebih besar dan lebih besar lagi dari sebelumnya,... hingga akhirnya pada puncak kemarahannya yaitu pada tanggal 04 november 2010 pukul 23.30 wib ketika masih nonton om tukul arwana lagi ngoceh,... ehhhh duueeerrrrr,.... geluduuuuuggggg,... duggg dugggg.... serentak warga rt 01 dusun bendo yang jaraknya kurang lebih 160 km dari pusat letusan,pada keluar rumah sambil membangunkan warga lain yang belum bangun,.. karena masih ada pikiran trauma dalam diri mereka tentang gempa 2006. MERAPI MELETUS ,... MERAPI MELEDUG,... banyak lagi tingkah panik warga yang saat itu mendengar dentuman merapi,.. dan tak hanya sampai disitu saja mereka terus menerus mengucapkan doa dan permohonan mereka agar sodara-sodara mereka disekitar letusan diberikan keselamatan. dan ketika kepanikan mereka mulai mereda ,.. kira-kira pukul 3 pagi terdengar lagi dentuman keras yang keluar dari arah merapi,... warga yang tadinya sudah tenang sontak langsung panik lagi,..
Dan pagi harinya menjadi pagi paling sedih, lebih sedih daripada perasaan kehilangan kerjaan dari perusahaan itu.
tapi saya hanya manusia biasa yang ngga punya apa-apa saya hanya bisa berdoa semoga saudara-saudaraku mendapatkan keselamatan dan selalu dalam lingdunganNya.
dan Merapiku LUAPKAN SEMUA AMARAHMU, TUMPAHKAN SEMUA KESALMU, NAMUN SEGERALAH,.... KASIHANILAH MANUSIA DISEKITARMU yang telah setia mendampingimu bertahun-tahun.



RAMALAN MINGGU INI

[ Disebuah Bintang Kecil Online Servis, Creator By Iant Sulistiyanto ]. Diberdayakan oleh Blogger.